Berita

Belajar Langsung dari Jejak Manusia Purba, Siswa MAN 5 Sleman Jelajahi Museum Sangiran

Minggu, 12 Oktober 2025 / Berita

Sleman, 9 Oktober 2025 — Sebagai bentuk penerapan pembelajaran kontekstual, seluruh siswa kelas XI MAN 5 Sleman mengikuti kegiatan pembelajaran luar kelas di Museum Manusia Purba Sangiran, yang berlokasi di Klaster Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, serta Klaster Krikilan, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 9 Oktober 2025 ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XI beserta guru pendamping dan tim kurikulum madrasah. Dengan keberangkatan pukul 05.30 WIB, para peserta melakukan check-in dan persiapan keberangkatan, kemudian menempuh perjalanan menuju Museum Sangiran Klaster Dayu yang tiba sekitar pukul 08.30 WIB.

Setibanya di lokasi, para siswa disambut oleh petugas museum dan mendapatkan penjelasan mengenai sejarah penemuan fosil manusia purba di kawasan Sangiran, perkembangan kebudayaan prasejarah, serta proses geologis yang membentuk wilayah tersebut. Melalui kunjungan ini, siswa tidak hanya belajar tentang evolusi manusia dan kebudayaan purba, tetapi juga mengenal pentingnya pelestarian situs warisan dunia yang telah diakui oleh UNESCO.

Setelah berkunjung di Museum Dayu, kegiatan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Museum Sangiran Klaster Krikilan pada pukul 10.30 WIB. Di lokasi kedua ini, siswa mengamati lebih dalam berbagai koleksi fosil manusia purba, alat-alat batu, serta replika kehidupan masa prasejarah. Setelah waktu istirahat, salat, dan makan siang (ishoma), kegiatan kembali dilanjutkan dengan eksplorasi galeri interaktif hingga pukul 14.30 WIB. Seluruh rombongan kemudian bertolak kembali ke MAN 5 Sleman dan tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan penuh kesan dan pengetahuan baru.

Kepala MAN 5 Sleman, Mucharom, S.Ag., M.S.I., menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran luar kelas ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka yang berbasis pengalaman nyata.

“Kami ingin peserta didik belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari lingkungan dan sumber sejarah secara langsung. Kunjungan ke Museum Sangiran memberi pengalaman konkret tentang peradaban manusia, sehingga siswa dapat memahami konsep sejarah, sains, dan kebudayaan dengan lebih mendalam,” tutur Mucharom.

Waka Kurikulum MAN 5 Sleman menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamin, terutama dalam aspek rasa ingin tahu, kebhinekaan global, dan gotong royong.

“Melalui pembelajaran luar kelas seperti ini, siswa belajar bekerja sama, berpikir kritis, serta menghargai warisan budaya bangsa. Ini merupakan bentuk pembelajaran aktif yang sangat penting dalam membangun karakter pelajar madrasah,” ujarnya.

Salah satu peserta, Rohmia dari kelas XI G, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini sangat menyenangkan dan menambah wawasan kami tentang sejarah manusia purba di Indonesia. Melihat langsung fosil dan benda peninggalan membuat saya lebih memahami pelajaran sejarah dan merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki warisan luar biasa seperti Sangiran,” katanya antusias.

Kegiatan pembelajaran luar kelas ini diharapkan dapat memperluas wawasan peserta didik, menumbuhkan semangat belajar yang menyenangkan, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga dan menghargai peninggalan sejarah bangsa. Dengan semangat belajar dari alam dan peradaban, MAN 5 Sleman terus berkomitmen menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna bagi seluruh siswanya. (fat/gal)

    Kirim Komentar

    MAN 5 SLEMAN

    Jl. Magelang Km.17 Ngosit, Margorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552
    man.tempeloke@gmail.com
    +62 - 274 - 4362895