MAN 5 Sleman menyelenggarakan ASAS (Asesmen Sumatif Akhir Semester) bagi siswa kelas X hingga XII mulai tanggal 24 November sampai dengan 10 Desember 2025. Pelaksanaan asesmen ini menggunakan aplikasi JMD (Jogja Madrasah Digital) dan mencakup seluruh mata pelajaran yang telah ditempuh peserta didik pada semester berjalan.

Setiap pagi sebelum ujian dimulai, kegiatan diawali dengan salat dhuha berjamaah di musala dan aula madrasah. Pelaksanaan salat dhuha berlangsung secara bergilir, dengan lima ruang kelas mengikuti kegiatan tersebut setiap harinya. Sementara itu, kelas lainnya melaksanakan doa bersama di ruang masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan belajar mandiri sebagai bentuk persiapan menghadapi ujian.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara akademik, tetapi juga sebagai pembiasaan ibadah dan ikhtiar spiritual agar siswa lebih tenang, fokus, dan siap secara mental dalam mengerjakan soal-soal asesmen. Suasana khusyuk dan tertib tampak mengiringi setiap rangkaian kegiatan pagi hari tersebut.

Kepala MAN 5 Sleman, Mucharom, S.Ag., M.Si., menyampaikan bahwa pelaksanaan ASAS menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai religius sekaligus kedisiplinan kepada siswa.

“Kami ingin membangun kebiasaan baik pada siswa, bahwa setiap usaha harus diawali dengan doa dan mendekatkan diri kepada Allah. Salat dhuha, doa bersama, serta belajar mandiri ini menjadi bagian dari pendidikan karakter yang terus kami tanamkan di MAN 5 Sleman,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Siti Aminah, S.Pd., menjelaskan bahwa penggunaan aplikasi JMD merupakan upaya madrasah dalam mendukung transformasi digital di bidang pendidikan.

“Jogja Madrasah Digital mempermudah proses pelaksanaan asesmen, mulai dari pengaturan jadwal, pelaksanaan ujian, hingga pengolahan hasil. Selain itu, siswa juga semakin terlatih memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggung jawab,” jelasnya.

Secara umum, pelaksanaan ASAS di MAN 5 Sleman berjalan dengan lancar, tertib, dan kondusif. Perpaduan antara pemanfaatan teknologi digital, kesiapan siswa, serta penguatan nilai-nilai spiritual menjadikan kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak pada capaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang lebih disiplin, mandiri, dan religius. (fat)