Sejak 31 Juli hingga 19 Agustus 2025, Reigan dan Edwina menjalani masa karantina serta pemusatan latihan di tiga lokasi utama, yaitu Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta, Lapangan Monumen Pahlawan Pancasila, dan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Dalam masa pelatihan tersebut, keduanya digembleng secara fisik dan mental agar mampu tampil maksimal di momen bersejarah. Dari latihan baris-berbaris, pembentukan kedisiplinan, hingga penguatan mental, semuanya dijalani dengan penuh dedikasi.
Edwina, gadis yang bercita-cita menjadi Polwan dan hobi mendaki gunung, tampak anggun sekaligus tangguh dalam formasi pasukan. Sementara Reigan, remaja yang bercita-cita menjadi TNI/POLRI dengan hobi lari, tampil gagah penuh percaya diri.
Kepala MAN 5 Sleman, Mucharom, S.Ag., M.S.I., menyampaikan rasa bangga dan haru. “Reigan dan Edwina adalah kebanggaan madrasah. Mereka membuktikan bahwa siswa madrasah tidak kalah bersaing dengan sekolah lain. Apalagi keduanya menjadi satu-satunya wakil dari madrasah di DIY yang bertugas di Paskibraka tingkat provinsi. Ini adalah bukti nyata bahwa madrasah mampu mencetak generasi unggul dan berkarakter.”
Sementara itu, Waka Kesiswaan MAN 5 Sleman, Minda Herlina, S.Pd., menambahkan, “Prestasi ini menjadi inspirasi besar bagi siswa-siswi MAN 5 Sleman lainnya. Dengan semangat, disiplin, dan kerja keras, cita-cita setinggi apa pun bisa diraih. Kami berharap pengalaman Edwina dan Reigan menjadi teladan untuk terus menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan pelajar madrasah.”
Kehadiran Reigan dan Edwina di barisan Paskibraka DIY tidak hanya menjadi kebanggaan keluarga dan madrasah, tetapi juga inspirasi bagi pelajar madrasah di seluruh Indonesia. Mereka membuktikan bahwa dari madrasah pun lahir generasi yang siap berdiri tegap menjaga Merah Putih dan mengabdi pada bangsa. (fat/gal)
Kirim Komentar