Sleman (MAN 5 Sleman) – Dedikasi seorang pendidik sejati tidak lekang oleh waktu. Di tengah hitungan hari menjelang masa purna tugasnya, Bapak Mohammad Yusuf, S.Ag., guru matematika MAN 5 Sleman, tetap menunjukkan semangat luar biasa dalam belajar. Ia mengikuti Pelatihan MOOC Pintar bertema Lesson Study di Era Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Pelatihan ini berlangsung secara daring selama lima hari, mulai Jumat hingga Selasa, 1–5 Agustus 2025, melalui platform resmi https://pintar.kemenag.go.id/.
Lesson Study, sebagai salah satu pendekatan kolaboratif dalam pengembangan pembelajaran, menjadi sangat relevan di era digital seperti sekarang. Materi pelatihan membekali guru dengan pemahaman dan praktik tentang bagaimana merancang, mengamati, dan merefleksikan proses pembelajaran secara lebih efektif dan adaptif.
Keikutsertaan Bapak Mohammad Yusuf dalam pelatihan ini menjadi potret nyata bahwa semangat belajar tidak berhenti di usia atau status. Meskipun masa pengabdiannya di madrasah hanya tersisa kurang dari satu bulan, beliau tetap memilih untuk melangkah maju, menimba ilmu baru, dan berbagi pengalaman kepada rekan sejawat.
Kepala MAN 5 Sleman, Mucharom, S.Ag., M.S.I., memberikan apresiasi mendalam atas langkah inspiratif tersebut, “Seorang guru sejati tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar. Bapak Yusuf memberi pelajaran kepada kita semua bahwa dedikasi tidak mengenal pensiun. Di usianya yang tak muda lagi, beliau masih mau duduk sebagai murid, menyimak, mencatat, dan menyerap ilmu baru. Ini bukan sekadar pelatihan, ini adalah warisan nilai. Kami bangga memiliki guru seperti beliau, yang menutup masa tugasnya dengan cahaya semangat, bukan keluhan,” ujar beliau penuh haru.
Sementara itu, Bapak Mohammad Yusuf mengungkapkan alasannya tetap aktif mengikuti pelatihan meskipun sudah dekat dengan masa pensiun. “Saya percaya bahwa menjadi guru adalah proses belajar seumur hidup. Meskipun sebentar lagi saya pensiun, bukan berarti saya berhenti tumbuh. Justru dengan mengikuti pelatihan seperti ini, saya ingin meninggalkan jejak semangat kepada rekan-rekan muda, bahwa ilmu itu terus berkembang, dan kita harus terus mengikutinya,” tutur beliau dengan penuh ketulusan.
Semangat seperti inilah yang diharapkan dapat menular dan menjadi budaya di lingkungan madrasah. Bahwa menjadi guru bukan hanya soal mengajar di depan kelas, tetapi tentang kesiapan untuk terus berkembang di tengah perubahan zaman. (fat)
Kirim Komentar