Berita

Guru dan Siswa MAN 5 Sleman Ikut Program Mrantasi Goes to School: Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi

Kamis, 21 Agustus 2025 / Berita

Sleman (MAN 5 Sleman) – Bank Indonesia (BI) kembali menggelar kegiatan literasi ekonomi bertajuk “Mrantasi Goes to School: Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi” pada Rabu, 20 Agustus 2025, bertempat di Rich Hotel Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh perwakilan siswa SMA, MA, dan SMK negeri maupun swasta se-Kabupaten Sleman, masing-masing mengirimkan satu guru dan satu siswa. MAN 5 Sleman turut serta dengan mengirimkan perwakilan siswi Arsyida Nawang Wulan dari kelas XI E, didampingi oleh guru Ekonomi, Drs. Subardi.

Mrantasi Goes to School adalah program yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) untuk memberikan edukasi tentang inflasi dan peran Bank Indonesia kepada siswa sekolah. Program ini merupakan bagian dari upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY bersama Pemerintah Daerah DIY untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan.

Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa sekolah menengah tentang inflasi, peran BI sebagai bank sentral, serta pentingnya menjaga stabilitas harga. Sasaran program adalah siswa SMA/SMK/MA dan guru mata pelajaran ekonomi.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan materi utama dari Arya Jodilistyo, Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY. Ia menyampaikan mengenai tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, pengertian inflasi, serta strategi dan kebijakan dalam mengendalikan inflasi.
Selain itu, peserta juga mendapatkan materi tambahan dari perwakilan BI DIY terkait digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia, termasuk perkembangan penggunaan QRIS yang semakin pesat. Para peserta dibekali tips bertransaksi aman melalui prinsip 3 langkah: Kenali (memahami produk jasa pembayaran), Peduli (paham risiko penipuan), dan Adukan (mengetahui regulasi serta mekanisme pengaduan).

Materi lain yang disampaikan adalah edukasi Rupiah dengan tiga nilai utama, yakni Cinta Rupiah (mengenali dan memahami rupiah), Bangga Rupiah (rupiah sebagai simbol kedaulatan dan pemersatu bangsa), serta Paham Rupiah (paham bertransaksi dan berbelanja). Peserta juga mendapat tips merawat Rupiah dengan prinsip 5J: jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distaples, jangan diremas, dan jangan dibasahi.

Kepala MAN 5 Sleman memberikan apresiasi atas keterlibatan siswanya dalam program tersebut. “Kami bangga Arsyida Nawang Wulan dapat mewakili madrasah bersama Bapak Subardi dalam kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Program ini memberikan wawasan luas, tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi guru, tentang peran Bank Indonesia serta pentingnya menjaga kestabilan ekonomi. Semoga ilmu yang diperoleh bisa menambah kesadaran untuk mencintai rupiah dan mendukung ketahanan ekonomi bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Subardi menegaskan bahwa kegiatan ini relevan dengan pembelajaran di madrasah. “Program ini memperkaya materi ekonomi yang kami ajarkan di kelas. Siswa jadi lebih memahami inflasi, kebijakan moneter, serta perkembangan digitalisasi sistem pembayaran. Hal ini penting agar generasi muda lebih peduli, lebih bijak dalam bertransaksi, dan mampu menjaga nilai rupiah,” jelasnya.

Partisipasi MAN 5 Sleman dalam program ini menjadi wujud nyata komitmen madrasah untuk membekali siswa dengan wawasan ekonomi yang kuat, sehingga mereka tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga siap menjadi generasi yang sadar ekonomi dan tanggap terhadap dinamika zaman. (fat/gal)

    Kirim Komentar

    MAN 5 SLEMAN

    Jl. Magelang Km.17 Ngosit, Margorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552
    man.tempeloke@gmail.com
    +62 - 274 - 4362895