Sleman (MAN 5 Sleman) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Sleman yang beralamat di Jl. Magelang km.17 Ngosit Margorejo Tempel Sleman memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dengan menggelar pengajian dengan tema Membangun Generasi Muda Islami Berdasarkan Akhlak Nabi Muhammad, Selasa (21/02/2023).
Dimulai pukul 09.00 WIB, para hadirin yang seluruh siswa kelas X, XI dan XII. Sebelum acara dibuka, tim Hadrah MAN 5 Sleman 'Alfa Salam' melantunkan qosidah-qosidah shalawat nabi. Seluruh guru, karyawan dan siswa memenuhi aula dan mushola madrasah setempat.
Drs Aris Fu'ad, kepala MAN 5 Sleman dalam sambutannya menyampaikan Peristiwa Isra' Mi'raj merupakan peristiwa yang sangat penting dimana mengingatkan kita untuk selalu melaksanakan sholat. “Para siswa MAN 5 Sleman di mana pun berada harus menjaga sholatnya. Dimana sholat ini menjadi parameter untuk amal amal yang lain. Jika baik sholatnya otomatis seseorang tersebut juga akan memiliki akhlak yang bagus. Sebab sholat dan akhlakul karimah adalah bekal utama bagi para siswa", ternag Drs. Aris Fu’ad. Beliau juga menambahkan, dalam peringatan Isra’ Mi’raj kali ini membawa tema “Membangun Generasi Muda Islami Berdasarkan Akhlak Nabi Muhammad” harapnnya kedepan tentunya dengan meneladani Sholat beliau akan memberikan efek kepada pembentukan Akhlak untuk generasi muda khususnya siswa siswi MAN 5 Sleman.
KH. Imaduddin dari Badalan, Pondokrejo Tempel, Sleman beliau Pengasuh Pondok Al Husain Krakitan, Salam, Magelang menyampaikan dalam mauidhoh hasanahnya, "Peristiwa Isra’ Mi’raj". Namun sebelum masuk ke materi inti beliau mengecek bacaan sholat siswa siswi secara random.
Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan terkait peristiwa Is’ra Mi’raj nabi muhammad dari. Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam karena mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu, peristiwa Isra miraj adalah dua perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam.
Dimana beliau menekankan pada pentingnya menjaga Shalat bagi kita yang mengaku seagai ummat nabi Muhammad. Sesuai firman Allah SWT QS. Al-Ankabut ayat 45 “…dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar, dan sesungguhya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)”. Sholat merupakan cerminan Hati. Terjaga tidaknya sholatnya diibaratkan dengan kondisi cermin. Beliau juga menjelaskan terkait “Teori Cermin” (al Mir’ah) yang tertulis dalam karya spektakuler, Ihyâ’ ‘Ulûmuddîn. Menurut al Ghazali, hati manusia itu ibarat cermin, sedang petunjuk atau hidayah Allah bagaikan nûr atau cahaya. Dengan demikian jika hati manusia benar-benar bersih niscaya ia akan bisa menangkap cahaya Illahi dan memantulkan cahaya itu ke sekitarnya. Sebaliknya, jika manusia tidak mampu menangkap ‘sinyal-sinyal’ Illahi. Pertama, cerminnya terlalu kotor sehingga cahaya Illahi seterang apapun tidak dapat ditangkap. Mereka adalah orang-orang yang berhati kotor, dan dilumuri dengan perbuatan-perbuatan kotor, keji dan aniaya (dzalim). Kedua, di antara cermin dan sumber cahaya terdapat penghalang (hijab) yang tidak memungkinkan cahaya Illahi menerpa cermin itu. Mereka adalah orang-orang yang menjadikan harta, tahta dan kesenangan lahiriah sebagai orientasi hidupnya. Ketiga, cermin membelakangi sumber cahaya sehingga tidak mungkin dapat tersentuh oleh cahaya petunjuk Illahi. Mereka adalah orang-orang yang sengaja mengingkari keberadaan Allah. Seluruh rangkaian acara pengajian berakhir waktu dzuhur (Nk)
Kirim Komentar