MAN 5 Sleman kembali menguatkan pendidikan karakter melalui kegiatan keputrian yang dibimbing oleh guru Bahasa Arab, Fathna Sa’adati, S.S. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 27 Oktober 2025, bertempat di laboratorium IPA dan diikuti oleh para siswi yang sedang uzur sehingga tidak mengikuti salat Dzuhur berjamaah.
Dalam kegiatan ini, Bu Fathna mengangkat kisah inspiratif tokoh perempuan Islam, yaitu Rufaidah Al-Aslamiyah, sosok perawat pertama dalam sejarah Islam yang berperan besar pada masa Rasulullah. Kisah Rufaidah menjadi refleksi penting tentang peran perempuan dalam pembangunan peradaban sekaligus bukti bahwa Islam menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, dan moderasi beragama. Melalui penyampaian materi ini, para siswi diajak merenungi makna kecerdasan spiritual dan sosial yang dimiliki tokoh-tokoh perempuan Islam, sehingga mereka termotivasi untuk menjadi generasi muslimah yang berilmu, berempati, dan berkontribusi untuk masyarakat.
Kepala MAN 5 Sleman, Mucharom, S.Ag., M.S.I., menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan keputrian ini. “Kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter siswi agar memiliki pemahaman agama yang moderat, berwawasan luas, dan mampu meneladani tokoh perempuan Islam yang telah memberikan kontribusi besar bagi umat. Ini adalah bagian dari pendidikan holistik yang menjadikan siswa tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga matang secara emosional dan spiritual,” ujarnya.
Fathna Sa’adati selaku pembimbing menjelaskan bahwa kegiatan keputrian bukan hanya mengisi waktu saat uzur, tetapi bagian dari pembinaan karakter islami. “Kisah Rufaidah mengajarkan kita bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam masyarakat. Dengan meneladani tokoh-tokoh perempuan hebat dalam Islam, siswi MAN 5 Sleman akan memahami bahwa menjadi muslimah berarti menjadi pribadi yang bermanfaat, toleran, dan peduli terhadap lingkungan sosial,” ungkapnya.
Kegiatan keputrian ini diharapkan terus menjadi sarana para siswi untuk memperdalam wawasan keislaman, menguatkan akhlak, serta meneguhkan identitas sebagai generasi muslimah moderat yang siap menghadirkan kebaikan bagi diri, umat, dan bangsa. (fat/gal)
Kirim Komentar