Berita

Menapaki Jalan Pengabdian: Pak Yusuf Jalan Kaki dari Turi di Hari Terakhir Sebagai Guru MAN 5 Sleman

Jumat, 29 Agustus 2025 / Berita

Sleman (MAN 5 Sleman)– Pagi tadi, Jumat (29/8/2025), suasana gerbang MAN 5 Sleman terasa berbeda. Puluhan siswa OSIS dan anggota Dewan Ambalan Pramuka berbaris rapi, sebagian guru sudah bersiap menyambut dengan senyum haru. Mereka menunggu sosok yang selama ini dikenal dengan dedikasinya: Bapak Mochammad Yusuf, S.Ag., guru matematika senior yang hari ini menuntaskan masa baktinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun yang membuat momen ini begitu berkesan, Pak Yusuf memilih menempuh perjalanan dari rumahnya di Turi, Sleman, ke madrasah dengan berjalan kaki, menepati nadzar pribadinya.

Di bawah langit pagi yang dihiasi sedikit gerimis, langkah-langkahnya terasa berat, namun penuh makna. Pak Yusuf memulai perjalanan sejak subuh, menyusuri jalanan desa yang berkabut, menapaki aspal perkotaan, dan akhirnya tiba di gerbang madrasah dengan senyum dan mata yang berkaca-kaca. “Saya ingin menutup masa pengabdian ini dengan sesuatu yang membekas, bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk para siswa. Bahwa seorang guru harus siap berjalan jauh demi ilmunya sampai ke hati murid-muridnya,” ungkap beliau dengan suara bergetar.

Perjalanan hidup Pak Yusuf di dunia pendidikan penuh warna dan dedikasi. Sejak tahun 1994, beliau telah mengabdikan diri sebagai guru di berbagai madrasah:

1. Tahun 1994–2000 mengajar di MA Ali Maksum.
2. Tahun 1998–2014 menjadi guru di MAN 3 Sleman.
3. Tahun 2014–2016 menjabat Kepala MAN Gandekan.
4. Tahun 2016–2019 memimpin MAN 4 Bantul.
5. Tahun 2019–2023 menjadi Kepala MAN 4 Sleman.
6. Tahun 2013 hingga hari ini mengabdikan diri di MAN 5 Sleman sebagai guru matematika.

Lebih dari 30 tahun pengabdian, ribuan murid pernah ia didik. Di setiap sekolah tempatnya bertugas, Pak Yusuf selalu meninggalkan kesan mendalam, tak hanya sebagai pengajar matematika, tetapi juga teladan kehidupan.

Kepala MAN 5 Sleman, Mucharom, S.Ag., M.S.I., menyampaikan rasa hormatnya. “Pak Yusuf adalah sosok guru teladan. Ia mendidik dengan hati, dengan keteladanan, bukan hanya kata-kata. Perjalanan jalan kaki beliau hari ini adalah pesan moral untuk kita semua: pengabdian seorang guru adalah perjalanan panjang yang tidak pernah berhenti,” ungkapnya penuh rasa haru.

Kepala Tata Usaha MAN 5 Sleman, Angga Setyawan Wibowo, S.E., M.M., juga menyampaikan kesan mendalam. “Beliau guru yang rendah hati, penuh dedikasi, dan selalu menginspirasi. Jalan kaki dari Turi ini adalah simbol kesederhanaan sekaligus keteguhan hati. Kami semua merasa kehilangan sosok teladan,” ujarnya.

Bagi Pak Yusuf sendiri, perjalanan hari ini bukan sekadar nadzar, tapi juga simbol refleksi. “Saya ingin setiap langkah saya hari ini menjadi doa dan kenangan. Saya bersyukur diberi kesempatan mengajar dan membimbing banyak anak hingga mereka sukses. Semoga langkah-langkah ini menjadi inspirasi bagi mereka untuk terus berjalan maju,” tutur beliau.

Saat tiba di gerbang madrasah, suasana pecah oleh tepuk tangan dan sambutan hangat. Beberapa guru tak mampu menahan haru, sementara siswa-siswa mengabadikan momen bersejarah ini dengan mata berbinar. “Pak Yusuf bukan hanya guru matematika kami, beliau guru kehidupan,” ujar salah satu anggota OSIS.

Mulai 1 September 2025, Pak Yusuf resmi memasuki masa purna tugas. Namun, semangatnya akan selalu hidup di madrasah ini. Perjalanan jalan kaki dari Turi ke MAN 5 Sleman hari ini menjadi penutup manis dari babak panjang pengabdian seorang guru yang menorehkan jejak langkahnya di hati semua orang. (fat/gal)

    Kirim Komentar

    MAN 5 SLEMAN

    Jl. Magelang Km.17 Ngosit, Margorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552
    man.tempeloke@gmail.com
    +62 - 274 - 4362895