Sleman, (MAN 5 Sleman) — Dari sebuah madrasah di perbatasan DIY, semangat seorang gadis remaja terpahat dengan kokoh. Ia adalah Edwina Ajeng Anggraeni, siswi kelas XI MAN 5 Sleman, lahir di Sleman, 14 Juni 2009, putri pasangan Nor Edi dan Asih Windarti. Gadis dengan hobi mendaki gunung ini telah mengukir kisah luar biasa pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia tahun 2025.

Sejak 31 Juli hingga 19 Agustus 2025, Edwina bersama rekannya Reigan Arlen Resendriya menjalani masa karantina dan pemusatan pelatihan Paskibraka Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga lokasi strategis menjadi saksi tempaan fisik dan mental mereka: Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta, Lapangan Monumen Pahlawan Pancasila, dan Istana Kepresidenan Yogyakarta (Gedung Agung).

Hari-hari penuh disiplin itu tak hanya melatih barisan dan gerakan presisi, tetapi juga membentuk jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, dan cinta tanah air.

Puncak pengabdian itu tiba pada 17 Agustus 2025. Di halaman megah Istana Kepresidenan Yogyakarta, Edwina tampil gagah sebagai bagian dari Paskibraka DIY. Dalam langkah tegapnya, terpatri tekad seorang pelajar madrasah yang tak sekadar mengibarkan bendera, tetapi juga mengibarkan doa dan cita-cita: menjadi seorang Polwan yang kelak menjaga bangsa dengan sepenuh jiwa. Di bawah tatapan ribuan pasang mata, Edwina menunjukkan bahwa pelajar madrasah bukan hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga tangguh dalam mengemban amanah negara.

Kepala MAN 5 Sleman, Mucharom, S. Ag., M. S. I. menyampaikan rasa haru sekaligus bangga, “Edwina membuktikan bahwa perempuan madrasah memiliki tekad dan ketangguhan luar biasa. Ia adalah inspirasi bagi seluruh siswa untuk berani bermimpi besar dan berjuang keras meraihnya.”

Sementara itu, Waka Kesiswaan, Minda Herlina, S.Pd., menambahkan, “Edwina adalah gambaran generasi muda yang berkarakter. Dengan cita-citanya menjadi Polwan, ia telah memulai langkah awal sebagai penjaga kehormatan bangsa. MAN 5 Sleman bangga memiliki siswi seperti Edwina.”

Hobi mendaki gunung membuat Edwina terbiasa menaklukkan medan berat dan menatap cakrawala dari ketinggian. Kini, ia menaklukkan panggung istana dengan langkah tegap, mengibarkan Merah Putih ke angkasa Yogyakarta.

Bersama Reigan, Edwina adalah bukti nyata: dari MAN 5 Sleman untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, dari pelajar madrasah untuk Indonesia. (fat/gal)