Sleman (MAN 5 Sleman) - Siswa MAN 5 Sleman didorong untuk meningkatkan kepekaannya pada kreativitas dan inovasi dengan media Karya Ilmiah Remaja (KIR). Hal ini tidak lepas dari jaman sekarang yang menuntut para generasi muda untuk menjadi lebih obyektif, rasional, kritis dan pembaharu.
Kegiatan worshop dilaksanakan senin (18/3), diikuti oleh 44 siswa yang setiap kelas diwakili tiga siswa yang merupakan juara I, II dan III di kelasnya. Kegiatan ini sendiri digagas oleh Kesiswaan MAN 5 Sleman dalam rangka pelatihan KIR dan kedepannya untuk meraih target pada Lomba Karya Ilmiah yang sering diikuti oleh siswa MAN 5 Sleman.
Sevamuna Febriyanto (X IPS 3) selaku Ketua Panitia mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang penulisan karya ilmiah, agar mereka dapat membuat karya ilmiah yang baik.
“Setelah workshop ini, diharapkan peserta mampu memunculkan ide-ide kreatifnya yang bisa dilanjutkan untuk penelitian dan selanjutnya dijadikan karya ilmiah”, harap Sevamuna yang juga Wakil Ketua OSIS ini.
Kepala MAN 5 Sleman, Drs. Aris Fu’ad menjelaskan Madrasah berusaha meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa melalui media KIR. Ke depan, akan dibuat pendampingan dari narasumber agar ide dan gagasan siswa dapat disajikan dalam bentuk yang sesuai ketentuan penulisan karya ilmiah.
Aris Fu’ad menambahkan hasil Karya Ilmiah Remaja perlu dibukukan sehingga dapat menambah pustaka internal. Juga sebagai bagian dari rujukan penelitian dari para siswa. “Pustaka ini penting untuk referensi siswa. Sekaligus menjadi kebanggaan siswa yang melakukan penelitian itu, karena karyanya sebagai rujukan rekan siswa lainnya,” tutur Aris Fu’ad.
Sementara itu, Ahmad Arief Ma’ruf sebagai narasumber memberikan materi dasar KIR kepada para peserta. Para siswa diberikan berbagai masukan tentang bagaimana melahirkan ide-ide yang inovatif dalam membuat sebuah karya ilmiah. “Karya Ilmiah dapat dikembangkan dengan beberapa metode, kalau untuk Kalangan pemula bisa menggunakan “ATM” yaitu amati, tiru dan modifikasi”, jelas Arief yang juga seorang Guru Bahasa Indonesia.
Ahmad Arief Ma’ruf menambahakan sebagus dan sebaik apapun yang kita teliti, kalau tidak dipublikasikan mana ada orang lain yang tahu. Kalau orang lain tahu maka bisa menjadi ilmu yang bermanfaat. “Karya Ilmiah yang baik dan bagus adalah karya ilmiah yang masuk akal dan tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, melainkan juga harus membawa manfaat untuk banyak orang,” tambahnya
Nur Fitriani Endah Pratiwi (XI IPS 2) salah satu peserta pelatihan mengaku pelatihan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, jarang ada dan perlu lebih sering diadakan. “Kami sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan seperti ini, bagaimana menuangkan ide menjadi proposal yang baik hingga menjadi sebuah penelitan yang baik” ujar siswi berkaca mata ini. (tmr)
Kirim Komentar