Berita

Pelajari Zaman Purba , MAN 5 Sleman Ajak Siswa PLK ke Museum Klaster Dayu dan Sangiran

Rabu, 24 Juli 2024 / Berita

Sleman—(MAN 5 Sleman) Siswa kelas XI MAN 5 Sleman berkunjung ke Museum Dayu dan Sangiran pada Selasa, (24/07/2024). Diikuti siswa kelas XI yang berjumlah 194 siswa dan bapak ibu guru pendamping sejumlah 22.

 

Waka Kurikulum, Musfroh, S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa tujuan PLK ke museum ini adalah untuk lebih dekat mengenal dan mempelajari jejak manusia purba.

“Tentu dengan adanya PLK (Pembelajaran Luar Kelas) ini siswa akan mendapat pengalaman langsung dengan melihat, mengamati dan bahkan praktek langsung jadi belajar secara menyeluruh terkait dengan beberapa mata pelajaran, diantaranya sejarah, geografi, matamatika, biologi, kimia, ekonomi, PKWU, Seni Budaya dan Bahasa Indonesia”, terang Musfiroh.

 

Rombongan armada bus berangkat dari MAN 5 Sleman pukul 07.00 WIB dan tiba pertama adalah di Museum Dayu yang terletak di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Di museum Dayu pemandu membagi rombongan menjadi 2 kelompok besar. Disini para siswa akan diajak berjalan menuruni tangga menuju masa jutaan tahun silam. Setelah diselingi dengan ruang Diorama tentang kehidupan Homo erectus jenis arkaik dan Ruang Galeri Pameran, pengunjung diajak menuju masa 1,8 juta tahun silam pada lapisan Pucangan.

Setelah puas di museum klister Dayu, siswa berlajut ke Museum Sangiran. Situs manusia purba di Sangiran dianggap menjadi yang terbesar dan terpenting di dunia. Bahkan, para peneliti beranggapan bahwa Sangiran adalah pusat peradaban besar, penting, dan lengkap manusia purba di dunia, karena memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun lalu.

Situs Sangiran menyimpan kekayaan fosil-fosil purbakala, mulai dari fosil manusia purba, binatang-binatang purba, hingga hasil kebudayaan manusia praaksara.

Para pemandu menjelaskan kepada rombongan siswa bahwa di desa Sangiran terdapat wisata air asin Pablengan. Siswa nampak antusias mendengarkan penjelasan pemandu. Konon, sumber mata air asin ini telah berusia lebih dari 2 juta tahun. Sumber mata air ini terbentuk akibat pergeseran Bumi dan letusan gunung berapi. Adanya sumber Pablengan menjadi bukti perubahan lanskap Sangiran yang awalnya lautan menjadi daratan. Di sini siswa juga berkesempatan langsung praktek membersihkan dan merawat fosil, dipandu langsung oleh petugas museum.

Dari pihak museum memberikan cindera mata berupa koleksi buku dari Museum Dayu maupun Sangiran.  (nk)

 

    Kirim Komentar

    MAN 5 SLEMAN

    Jl. Magelang Km.17 Ngosit, Margorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552
    man.tempeloke@gmail.com
    +62 - 274 - 4362895