Sleman (MAN 5 Sleman) - MAN 5 Sleman menggelar Apel peringatan sumpah pemuda, Sabtu (28/10) di halaman depan madrasah setempat. Apel diikuti oleh seluruh siswa, guru dan pegawai dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Kegiatan upacara berlangsung khidmat, siswa mengenakan seragam Osis sedangkan bapak/ ibu guru mengenakan seragam KORPRI. Apel berjalan dengan khidmad dan lancar.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda digelar dalam rangka mengingatkan kembali bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Kepala MAN 5 Sleman, Akhmad Mustaqim, S.Ag., MA menjelaskan tujuan apel ini. “Adapun tujuan diadakannya apel peringatan Hari Sumpah Pemuda ini adalah untuk menumbuhkembangkan pemuda menjadi pribadi berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Mendorong pemuda sebagai pelopor semangat kebangsaan dan pemersatu bangsa. Membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri”, terang Akhmad Mustaqim, S.Ag., MA.
Dalam kesempatan kali itu Waka Humas Drs., Sumarlan selaku menjadi Pembina Upacara dan membacakan Amanat dari Menpora, Ario Bimo yang berisi beberapa hal diantaranya eringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Dengan logo HSP ke-95 yang bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menyimbolkan kolaborasi dan warna-warni menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya. Heterogenitas tersebut sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia. Pada intinya, penguasaan oleh pemuda terhadap teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi. Namun disisi lain posisi Indonesia memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian, serta sejumlah problem bangsa lainnya. Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi, dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat. Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor. Mari menjadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri. Demikian kurang lebih isi pidato dari Menpora.
Seluruh rangkaian apel berakhir pukul 08.00 WIB. Salam Pemuda! (nk)
Kirim Komentar